Jam Kerja
Senin – Sabtu, 08.00 – 16.00
HUBUNGI KAMI
VIA WHATSAPP

PARIWISATA DI BANDUNG PADA MASA HINDIA BELANDA

Catalogue » Edukasi » PARIWISATA DI BANDUNG PADA MASA HINDIA BELANDA

PARIWISATA DI BANDUNG PADA MASA HINDIA BELANDA

195000

Description

PARIWISATA DI BANDUNG PADA MASA HINDIA BELANDA

Penulis: Dr. Miftahul Falah, S.S., M.Hum.; Maulana Yudiman, S.S.; Dini Nurlelasari, M.Hum.; Isep Bayu Arisandi, S.S.

Penerbit: CV Balatin Putera Puteri

Ukuran Buku: 14,8 x 21 cm

Tebal Buku: 184 halaman

Sinopsis

Pada prinsipnya, pariwisata dapat dibedakan dari perjalanan biasa karena terdapat tiga elemen utama, yaitu perpindahan (movement), sifat sementara (temporary), dan tujuan yang berkaitan dengan kegiatan rekreasi atau penyegaran diri (Pendit, 2003). Selain tiga elemen tersebut, terdapat persinggungan antara manusia, ruang, dan waktu dalam pariwisata (Jafari, 1989). Keberadaan kelompok organisasi yang ada di Bandung pada masa Hindia Belanda, mampu menarik perhatian wisatawan untuk merasakan hiburan atau wisata alam di Bandung. Wilayah Bandung terkenal dengan iklim dan letak geografisnya, di samping gemerlap hiburan yang tersedia di pusat kota kala itu. Atas kondisi tersebut, maka tidak heran jika wilayah Priangan (termasuk Bandung) menjadi salah satu destinasi wisatawan untuk mencari hiburan atau menemukan ketenangan.

Lalu pada praktiknya, terjadi perpindahan yang merefleksikan Bandung sebagai daya tarik wisata pada masa Hindia Belanda. Gerakan yang bersifat sementara dari tempat tinggal, termasuk kegiatan yang dilakukan selama berada di destinasi wisata dengan fasilitas pendukung (Mathieson & Wall, 1982). Aspek-aspek tersebut berusaha dipenuhi oleh Bandung dengan memanfaatkan letak geografis dan kondisi lingkungan sehingga mampu menjadi daya tawar yang menarik wisatawan.

Keberadaan pariwisata dapat menarik tatapan wisatawan kepada tempat-tempat eksotis atau berbeda dari kehidupan sehari-harinya. Artinya, pariwisata menawarkan pengalaman, dan tidak sebatas aktivitas fisik semata, tetapi aktivitas mental (Urry, 1990). Melalui wisata alam yang menawarkan keindahan dan rasa tenang, wilayah Bandung dan sekitarnya menjadi salah satu destinasi wisata yang mampu menarik perhatian. Bahkan, menyentuh aspek sosial, budaya, dan ekonomi (Pitana & Diarta, 2009). Hal itu dapat ditemukan dalam berbagai bentuk hiburan dan pertunjukan yang berusaha disajikan oleh kota Bandung pada masa Hindia Belanda.