Jam Kerja
Senin – Sabtu, 08.00 – 16.00
HUBUNGI KAMI
VIA WHATSAPP

Integer: esai-esai tentang puisi dan ilmu

Catalogue » Agama & Psikologi » Integer: esai-esai tentang puisi dan ilmu

Integer: esai-esai tentang puisi dan ilmu

72000

Description

Integer: esai-esai tentang puisi dan ilmu

Penulis: Arip Senjaya

Editor: Sri Yatin

Penerbit: CV Balatin Putera Puteri

Ukuran Buku: 14,8 x 21 cm

Tebal Buku: 140 halaman

 Sinopsis:

Mengalami, menyelami, mengurai. Tiga kata ini merepresentasikan lakon jiwa Arip nan arif dalam bersastra. Penghayatannya terhadap kehidupan sejatinya dia urai lewat esei-esei. Esei-eseinya menjadi bagian tak terpisahkan dari khazanah kesusastraan

 Indonesia, memantik betapa pentingnya perjalanan sastra Indonesia yang ia rekam secara bijak, penuh penghayatan dari pelbagai sisi, baik melalui pengalaman maupun secara keilmuan. Ia terus menyempur-nakan dedikasinya meneruskan dan menemukan kehidupan sastra yang sarat makna.

Pengalaman dalam bersastra bukan etos laku yang gampang ditiru. Teknik bersemiotikanya bisa saja tiruan, bisa dipelajari, tapi spirit dan penghayatannya sangat “DNA” dan “sidik jari”. Arip nan arif tengah menjalani kehidupan dalam bersastra, menopang dan menampung das sein dan das sollen. Ya. Tapi juga bukan semata itu saya kira. Saksama! Arip mengurai perasaan bersastranya yang individualistik lewat nalar bahasa yang gampang dipahami, mudah dicerna, se

akan ingin menyatakan sastra itu gak rumit gak seram, sastra biasa saja, sederhana, bahkan sangat menyenangkan, seperti ilmu yang disenanginya.

Saya kira Arip telah melewati satu fase yang paling berbahaya dalam hidupnya. Celaka kalau dia tidak menuliskan pengalaman-pengalaman berharganya ini! Arip tidak ingin bersastra cuma tempelan, cuma riak minyak permukaan, tapi menyelam ke dasar palung paling gelap sekalipun dengan memakai kacamata sederhana yang dia tempuh secara masuk akal.

Saya taksir, esei-esei ini ya kemewahannya Arip: pertunjukan jati diri sebagai pesastra berikut kualitas dan kapasitasnya yang tak menampik kebinnekaan sekaligus dia juga sematkan nilai kepada hal yang sifatnya individual.

Lukman A Sya

Jurnalis, sempat mampir di STFI SADRA Program Magister Filsafat Islam