PENCEGAHAN STUNTING: Melalui Pemilihan Asupan Makanan dan Pemeliharaan Kebersihan Gigi Anak dalam Pengembangan Media 3 in 1 Guidebook untuk Orang Tua

Penulis: Febri Sri Lestari, S.Sos.,M.K.M; Dra. Iryanti, S.Kp, M.Kes; Rena Setiana Primawati, S.ST., M.K.M; Winda Fratiwi

Editor: Dhimas Herdhianta, S.KM.,M.Kes.

Penerbit: CV Balatin Putera Puteri

Ukuran Buku: 14,8 x 21 cm

Tebal Buku: 72 halaman

 

Sinopsis

Pada 2018, Kementerian Kesehatan menyajikan data bahwa sebanyak 3 dari 10 anak Indonesia mengalami stunting (bertubuh pendek). Stunting menjadi ancaman terhadap kualitas manusia karena dampak pertumbuhan yang tidak sesuai dengan potensinya dapat menurunkan kemampuan daya saing bangsa. Kondisi ini disebabkan anak yang dikategorikan stunting memiliki indikasi terganggu pertumbuhan fisiknya (bertubuh pendek/kerdil) yang dapat berdampak juga terganggu perkembangan otaknya sehingga akan mempengaruhi kemampuan dan prestasi di sekolah, produktivitas, dan kreativitas di usia-usia produktif. Dari tahun 2018 sampai tahun 2022, angka stunting menurun dari 30,8% ke 21,6%, tetapi belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 14%.

Anak yang mengalami kondisi stunting lebih berisiko mengalami karies gigi dibandingkan dengan anak yang kondisi gizinya cukup. Hal tersebut dipengaruhi oleh terjadinya atrofi dari kelenjar saliva sehingga produksi saliva menjadi menurun dan fungsi saliva dalam proses self cleansing menjadi terganggu. Ketika karies gigi terjadi pada anak, hal tersebut akan berdampak pada penurunan nafsu makan karena kesulitan dalam mengunyah makanan yang disebabkan nyeri ataupun tidak sempurnanya gigi ketika melumatkan makanan. Hal tersebut akan berdampak pada penyerapan asupan gizi pada masa pertumbuhan.